Selasa, 29 November 2016

Proses Pembentukan Batuan



Berdasarkan proses terjadinya batuan dibedakan menjadi  tiga bentuk yaitu,
1.      Batuan beku. terjadi dari magma (batuan cair) yang mengalami proses pendinginan, kemudian membeku, berdasarkan tempat pembekuaanya dibedakan menjadi tigga  macam yaittu,
a.       Batuan beku dalam, disebut  pula batuan plutonis (obyssis), terjadi jauh di bawah permukaan bumi, berasal  dari magma  yang sangat dingin, pendinginannya sangat  llambat  sehingga proses kristalisasi sangat leluasa. Contoh: granit, gabbro danseynit.
b.      Batuan leleran (batuan beku luar). membeku di luar kulit bumi, sehingga  temperature  turun sangt cepat.  Zat-zat dari magma hanya dapt membekukan Kristal-kristal  kecil. Contoh: batu apung.
c.       Batuan korok (batu beku gang). Batuan ini terbentuk di dalam korok-koork atau gang-gang. Karena tempatnya dekat  dengan permukaan, maka proses pendinginannya sangat  cepat. Itulah sebabnya batuan ini ada yang terdiri  dari kristaL besar, kristal kecil, dan  bahkan ada yang tidak  berkristal yaitu batu amorf. Contohnya granit profirit dan diorit profirit.
2.      Batuan sedimen. Batuan beku yang terdapat di permukaan bumi akan mengalami penghancuran (pelapukan) oleh pengaruh cuaca, kemudian diangkat oleh tenaga alam seperti air, angina atau gletser  kemudian di endapkan di tempat  lain. Terjadilah batu  endapan
a.       Menurut prses terjadinya batuan seddimen dibedakan menjadi,
1)      Batuan sediimen klasik (mekanik). Batuan sedimen inijeni9s ini  terdiiri dari endapan pecahann atau hancuran  batuan, aang ukuranya berbeda-beda meliputi ,
a)      Berupa kerikil dengan sudut-sudut  tajam (breksi),
b)      Berupa kerikil dengan  sudut-sudut tumpul (konglmerat),
c)      Pasir (batu pasir, tanah  pasir dan pasir), dan
d)     Tanah liat.
2)      Batuan sediimen kimiawi-anoorganik atau batuan sedimen  kimiawi. Batuan ini terjadi dari endapan hasil pelarutan secara kimia. Conthnya batu garam dan gips.
b.      Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya (medianya), batuan seddimen terbagi atas,
1)      Sedimen akuatis, di endapkan oleh air. Contoohnya batuu pasir dan tanah liat.
2)      Sedimen aelis (aeris), diendapknan oleh anginn (udara). Contooh tanah loss dan tanah pasir.
3)       Sedimen glasial, diendapkan oleh gletser. Contoohnya batu-batu morena.
c.       Berdasarkan tempat diendapkannya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi,
1)      Sedimen teritis – di darat: batu tuf, batu pasir, tanah loss
2)      Sedimen marine – di laut: batu karang dan batu garam.
3)      Sedimen fluvial – di sungai:  pasir dan tanah liat.
4)      Sedimen limnis – di danau atau di rawa: tanah rawa dan tanah gambut.
5)      Sedimen glasial- di daerah es: batu morena.
3.      Batuan metamorf. Faktor penyebab perubahan  bentuk batuan adalah suhu  dan tekanan yang tinggi dalam jangka waktu yang lama yang dalam proses pembentukannya dimasuki zat lain pada batuan induknya.
Batuann metamoorf  diklasifikasikan menjadi tiga  jenis yaitu,
a.       Metamorf kontak, terjadi akibat  suhhu  yang sangat tinggi karena terletak dekat  dapur magma. Contohnya marmer dan batu bara  yang terdapat di bukit asam.
b.      Metamorf dynamo, terjadi karena tekanan yang tinggi dalam waktu yang lama. Batuan ini disebut  metamorf kinetis. Contohnya batu sabak, antrosit dan schist.
c.       Metamorf pneumatolistis kontak, terjadi kerena pengaruh suhu yang tinggi  dan  medapat tambahan gas lain pada waktu terbentuknya batuan. Contohnya batu  permata dan topas.

Sabtu, 19 November 2016

[INDEX] Daftar Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

  1. Folklore lisan
  2. Fungsi dan Peranan Pancasila
  3. Gelombang
  4. Hubungan Internasional
  5. Filsafat Menurut Imannuel Kant
  6. Butir-butir Pengalaman Pancasila
  7. Proses Perubahan Bentuk Muka Bumi (Tenaga Endogen)
  8. Osis
  9. Penawaran
  10. Periodesasi dan Kronologi Sejarah Indonesia
  11. Perjanjian Internasional
  12. Pers
  13. Perwakilan Diplomatik
  14. Sejarah Komputer
  15. Sejarah
  16. Sistem Pemerintahan Parlementer
  17. Sistem Pemerintahan Presidensial
  18. Sumber Sejarah
  19. Sistem Ekonomi Indonesia
  20. Teknik Persidangan
  21. Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
  22. Motif
  23. Harga dan jumlah keseimbangan
  24. Faktor ekstern yang memengaruhi seleksi persepsi
  25. Faktor intern yang memengaruhi seleksi
  26. Motif sadar dan motif tak sadar
  27. Perbedaan antara puisi lama dengan puisi baru
  28. Tradisi sejarah masyarakat indonesia sebelum mengenal tulisan
  29. Belajar
  30. kekeliruan dalam menafsirkan bimbingan
  31. Sikap 
  32. sifat-sifat umum dunia persepsi
  33. hukum Kepler 
  34. Faktor yang memengaruhi perkembangan 
  35. Kebutuha Manusia 
  36. Rekontruksional
  37. Progresivisme
  38. Ibadah
  39. Tauhid
  40. Sunah 
  41. Perennialisme
  42. Pendidikan Seumur Hidup
  43. Reaksi Hidrokarbon
  44. Larutan Penyangga
  45. Esensialisme
  46. Bilangan Kuantum
  47. Develovmentalisme
  48. Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM
  49. Batas Wilayah Laut Indonesia
  50. Batas NKRI
  51. Asas Kewarganegaraan Indonesia
  52. Layanan Dasar BK
  53. layanan responsive
  54. perencanaan individual
  55. unsur-unsur pendidikan
  56. prinsip demokrasi
  57. lembaga pemerintahan non kementrian
  58. Bentuk Interaksi sosial Berdasarkan Sifatnya
  59. Tata Hukum Indonesia
  60. Negara
  61. Pendekatan Bimbingan dan Konseling
  62. Perang Batak
  63. Perang Banten
  64. Perang Romawi-Persia
  65. Permintaan
  66. Proses Anabolisme
  67. Definisi Sistem
  68. Definisi Filsafat
  69. Definisi Pendidikan Menurut Ahli
  70. Karakteristik Umum Sistem
  71. Definisi Pertumbuhan
  72. Definisi Perkembangan
  73. Dasar-dasar kajian Filsapat
  74. Usaha Untuk Meningkatkan Hasil Pertanian
  75. Definisi Ilmu

Sabtu, 12 November 2016

Proses Perubahan Bentuk Muka Bumi (Tenaga Endogen)


Perubahan bentuk muka bumi di pengaruhi oleh tenaga geologi. Terdapat dua macam tenaga geologi, yaitu tenaga endogen yang berasal dari  dalam bumi dan bersifat membangun dan eksogen yang berasal dari luar bumi yang bersifat merusak.



Kali ini  saya akan membahas tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membangun yaitu tenaga endogen dan macam-macam tenaga endogen.

1.      Tenaga endogen

Yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membangun, yang berupa tenaga:

a.       Tektonisme

Yaitu perubahan letak lappisan kulit bumi yang disebabkaan tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertical.

Berdasarkan kecepatan  geraknya, tektonisme dibedakan menjadi dua bagian yaitu,

1)      Epirogenesa adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang gerakannya lambat pada wilayah yang luas. Epirogenesa di bagi menjadi dua macam:

a)      Epirogenesa positif adalah gejala naiknya permukaan laut sehingga daratan turun.

b)      Epirogenesa negative adalah gejala turunnya permukaan laut sehingga daratan naik

2)      Orogenesis adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relative cepat meliputi wilayah yang relatif sempit.

Contohnya  terbentuknya lipatan pegunungan muda sirkum pasifik.

b.      Vulkanisme

Yaitu  gerakan magma  dari dalam bumi. Vulkanisme dibagi  dua  macam,

1)      Intrusi magma (plutonisme) adalah aktivitas magma  yang tidak sampai ke perrmukaan bumi. Aibat adanya intrusi magma, terjadi bermacam-macam bentukkan seperti berikut,

a)      Batolit, dapur magma yang luasnya 100 km2

b)      Lakolit, magma yang menyusup diantara dua lapisan, yang menyebabkan lapisan di atasnya terangkat sehingga cembung sedangkan di alasnya rata.

c)      Sill, lapisan magma tipis yang menyusup diantara batuan lapisan, bentuknya pipih.

d)     Intrusi korok (gang), magma yang menyusup menerobos lapisan batuan.

e)      Apofisis, sama dengan intrusi korok namun lebih kecil. Cabang dari gang.

f)       Diatrema, magma (batuan) yang mengisi pipa letusan  (pipa  kawah).

2)      Ekstrusi magma adalah aktivitas magma yang sampai ke permukaan dan menghasilkan gunung api atau vulkan. Dilihat dari bentuknya erupsi terbagi menjadi tiga jenis yaitu,

a)      Erupsi sentral yaitu gerakan magma yang terluar dari sebuah saluran magma yang menghasilkan gunung berapi. Erupsi sentral menghasilkan tiga bentuk gunung api, yaitu:

(1)   Gunuung api stato adalah gunung appi yang terjadi karena erupsi campuran. Berbentuk kerucut dan dengan lereng berlapis-lapis. Contoh gunung api stato adalah Gunung Merapi, Semeru, Krakatau, dan hamppir semua gunung merapi di Indonesia.

(2)   Gunung api perisai atau tameng adalah gunung berapi yang beralas luas, dengan magma yang keluar encer dan mengalir ke segala arah  serta membentuk lereng yang landau. Contoh gunung ai ini dalah gunung mauna loa.

(3)   Gunung api maar adalah gunung api dengan dapur magma kecil dan dangkal. Contoh gunung api ini adalah danau klakah di lamongan dan telaga merdada di daeng.

b)      Erupsi linear yaitu erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk celah memanjang. Contoh erupsi gunung api laki  di pulau eslandia.

c)      Erupsi areal adalah erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma letaknya dekat sekali dengan permukaan bumi. Berdasarkan kuat lemahnya letusan serta material yang dikeluarkan, erusi inmi dibedakan menjadi dua, yaitu:

(1)   erupsi eksplosit

erupsi yang di sertai ledakan keras akibat tekanan gas yang sangat kuat dan semburan material, baik cair (lava dan lahar), padat (bom, lapilli, pasir, debu, dan abu), maupun gas (solfatar, fumalar, dan mofet).

(2)   Erupsi efusif

Erupsi yang tidak disertai ledakan dan semburan material. Erupsi ini bersifat lemah dwngan material berwujud cair yang bercampur padat dalam ukuran kecil.

c.       Gempa bumi (seisme)

Yaitu getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi.

1)    Berdasarkan peristiwa yang menyebabkannya, gempa bumi dibagi menjadi tiga jenis,

a.       Gempa tektonik, gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempeng. Jenis gempa ini merupakan gempa terkuat meliputi areal yang luas.

b.      Gempa vulkanik, gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi. Hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut.

c.       Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhan atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti goa kapur dan terowongan tambang.

2)  Berdasarkan bentuk episentrumnya, ada dua macam gempa yaitu,

a.       Gempa linear. Episentrum gempa ini berbentuk garis.

b.      Gempa sentral. Episentrum gempa ini berbentuk titik.