Sabtu, 12 November 2016

Proses Perubahan Bentuk Muka Bumi (Tenaga Endogen)


Perubahan bentuk muka bumi di pengaruhi oleh tenaga geologi. Terdapat dua macam tenaga geologi, yaitu tenaga endogen yang berasal dari  dalam bumi dan bersifat membangun dan eksogen yang berasal dari luar bumi yang bersifat merusak.



Kali ini  saya akan membahas tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membangun yaitu tenaga endogen dan macam-macam tenaga endogen.

1.      Tenaga endogen

Yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membangun, yang berupa tenaga:

a.       Tektonisme

Yaitu perubahan letak lappisan kulit bumi yang disebabkaan tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertical.

Berdasarkan kecepatan  geraknya, tektonisme dibedakan menjadi dua bagian yaitu,

1)      Epirogenesa adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang gerakannya lambat pada wilayah yang luas. Epirogenesa di bagi menjadi dua macam:

a)      Epirogenesa positif adalah gejala naiknya permukaan laut sehingga daratan turun.

b)      Epirogenesa negative adalah gejala turunnya permukaan laut sehingga daratan naik

2)      Orogenesis adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relative cepat meliputi wilayah yang relatif sempit.

Contohnya  terbentuknya lipatan pegunungan muda sirkum pasifik.

b.      Vulkanisme

Yaitu  gerakan magma  dari dalam bumi. Vulkanisme dibagi  dua  macam,

1)      Intrusi magma (plutonisme) adalah aktivitas magma  yang tidak sampai ke perrmukaan bumi. Aibat adanya intrusi magma, terjadi bermacam-macam bentukkan seperti berikut,

a)      Batolit, dapur magma yang luasnya 100 km2

b)      Lakolit, magma yang menyusup diantara dua lapisan, yang menyebabkan lapisan di atasnya terangkat sehingga cembung sedangkan di alasnya rata.

c)      Sill, lapisan magma tipis yang menyusup diantara batuan lapisan, bentuknya pipih.

d)     Intrusi korok (gang), magma yang menyusup menerobos lapisan batuan.

e)      Apofisis, sama dengan intrusi korok namun lebih kecil. Cabang dari gang.

f)       Diatrema, magma (batuan) yang mengisi pipa letusan  (pipa  kawah).

2)      Ekstrusi magma adalah aktivitas magma yang sampai ke permukaan dan menghasilkan gunung api atau vulkan. Dilihat dari bentuknya erupsi terbagi menjadi tiga jenis yaitu,

a)      Erupsi sentral yaitu gerakan magma yang terluar dari sebuah saluran magma yang menghasilkan gunung berapi. Erupsi sentral menghasilkan tiga bentuk gunung api, yaitu:

(1)   Gunuung api stato adalah gunung appi yang terjadi karena erupsi campuran. Berbentuk kerucut dan dengan lereng berlapis-lapis. Contoh gunung api stato adalah Gunung Merapi, Semeru, Krakatau, dan hamppir semua gunung merapi di Indonesia.

(2)   Gunung api perisai atau tameng adalah gunung berapi yang beralas luas, dengan magma yang keluar encer dan mengalir ke segala arah  serta membentuk lereng yang landau. Contoh gunung ai ini dalah gunung mauna loa.

(3)   Gunung api maar adalah gunung api dengan dapur magma kecil dan dangkal. Contoh gunung api ini adalah danau klakah di lamongan dan telaga merdada di daeng.

b)      Erupsi linear yaitu erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk celah memanjang. Contoh erupsi gunung api laki  di pulau eslandia.

c)      Erupsi areal adalah erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma letaknya dekat sekali dengan permukaan bumi. Berdasarkan kuat lemahnya letusan serta material yang dikeluarkan, erusi inmi dibedakan menjadi dua, yaitu:

(1)   erupsi eksplosit

erupsi yang di sertai ledakan keras akibat tekanan gas yang sangat kuat dan semburan material, baik cair (lava dan lahar), padat (bom, lapilli, pasir, debu, dan abu), maupun gas (solfatar, fumalar, dan mofet).

(2)   Erupsi efusif

Erupsi yang tidak disertai ledakan dan semburan material. Erupsi ini bersifat lemah dwngan material berwujud cair yang bercampur padat dalam ukuran kecil.

c.       Gempa bumi (seisme)

Yaitu getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi.

1)    Berdasarkan peristiwa yang menyebabkannya, gempa bumi dibagi menjadi tiga jenis,

a.       Gempa tektonik, gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempeng. Jenis gempa ini merupakan gempa terkuat meliputi areal yang luas.

b.      Gempa vulkanik, gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi. Hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut.

c.       Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhan atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti goa kapur dan terowongan tambang.

2)  Berdasarkan bentuk episentrumnya, ada dua macam gempa yaitu,

a.       Gempa linear. Episentrum gempa ini berbentuk garis.

b.      Gempa sentral. Episentrum gempa ini berbentuk titik.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar