Senin, 26 Desember 2016

Folklore lisan



Folklore merupakan adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun menurun dan tidak dibukukan. Folklore dibedakan menjadi dua yaitu folklore lisan dan non lisan.
Ciri folklore sebagai berikut:
1.      Diwariskan kepada generasi muda secara lisan
2.      Bersifat tradisional dan reltif tetap
3.      Bersifat anonym atau tanpa pengarang/pencipta
4.      Memiliki bentuk yang sama, dan
5.      Menjadi milik bersama masyarakat
Pada kesempatan kali ini saya akan membuat artikel tentang folklore lisan
Folklore lisan di Indonesia, sebgian besar hanya dituturkan dalam bahasa daerah. Cerita rakyat tidak dikenal pengarangnya sehingga dianggap milik masyarakat pada umumnya. Penebarannya biasanya dari mulut ke mulut sehingga banyak mengalami perubahan bentuk serta isinya. Cerita rakyat yang hidup dalam masyarakat memiliki fungsi antara lain:
a.       Sebagai unsur hiburan
Penyebarannya melalui pementasan teater rakyat yang dilakonkan oleh beberapa orang dengan menggunakan kostum sesuai perannya.
b.      Sebagai sarana pendidikan
Hakikat bercerita adalah ingin menyampaikan pesan atau amanat yang bermanfaat bagi perkembangan watak dan kepribadian para pendengarnya. Dengan dikemas melalui cerita yang mengasyikan, maka nasihat akan mudah diterima.
c.       Sebagai penggalang rasa kesetiakawanan diantara warga yang menjadi pemilik cerita rakyat tersebut

d.      Sebagai pengokoh nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat

Dalam cerita rakyat terkandung ajaran etika dan moral yang bias dipakai sebagai pedoman-pedoman masyarakat.
e.       Sebagai pengontrol kehidupan sosial
Melalui cerita rakyat si penutur dapat mengubah bagian dari cerita yang isinya merupakan pelontar kritik tanpa merasa segan pada pihak-pihak yang menjadi sasaran kritik.
Menurut William R. Bascom prosa rakyat dibagi 3, yaitu:
a.       Mite adalahh cerita yang dianggap oleh pemiliknya benar-benar terjadi serta dianggap sacral. Contoh:gunung tangkuban perahu di jawa barat.
b.      Legenda adalah sesuatu yang dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap sacral
c.       Dongeng adalah cerita rakyat yang dianggap tidak pernah terjadi. Sifatnya hiburan yang isinya berupa nasihat dan ajaran moral.
Dongeng dapat digolongkan manjadi tiga yaitu,
1)      Dongeng binatang (fable) contohnya si kancil.
2)      Dongeng manusia, contohnya jaka tarub.
3)      Dongeng lucu, si kabayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar