Folklore merupakan adat istiadat tradisional dan cerita
rakyat yang diwariskan secara turun menurun dan tidak dibukukan. Folklore
dibedakan menjadi dua yaitu folklore lisan dan non lisan.
Ciri folklore
sebagai berikut:
1.
Diwariskan kepada generasi muda secara lisan
2.
Bersifat tradisional dan reltif tetap
3.
Bersifat anonym atau tanpa pengarang/pencipta
4.
Memiliki bentuk yang sama, dan
5.
Menjadi milik bersama masyarakat
Pada
kesempatan kali ini saya akan membuat artikel tentang folklore lisan
Folklore
lisan di Indonesia, sebgian besar hanya dituturkan dalam bahasa daerah. Cerita
rakyat tidak dikenal pengarangnya sehingga dianggap milik masyarakat pada
umumnya. Penebarannya biasanya dari mulut ke mulut sehingga banyak mengalami
perubahan bentuk serta isinya. Cerita rakyat yang hidup dalam masyarakat
memiliki fungsi antara lain:
a.
Sebagai unsur hiburan
Penyebarannya
melalui pementasan teater rakyat yang dilakonkan oleh beberapa orang dengan
menggunakan kostum sesuai perannya.
b.
Sebagai sarana pendidikan
Hakikat
bercerita adalah ingin menyampaikan pesan atau amanat yang bermanfaat bagi
perkembangan watak dan kepribadian para pendengarnya. Dengan dikemas melalui
cerita yang mengasyikan, maka nasihat akan mudah diterima.
c.
Sebagai penggalang rasa kesetiakawanan diantara
warga yang menjadi pemilik cerita rakyat tersebut
d.
Sebagai pengokoh nilai-nilai sosial budaya yang
berlaku dalam masyarakat
Dalam
cerita rakyat terkandung ajaran etika dan moral yang bias dipakai sebagai
pedoman-pedoman masyarakat.
e.
Sebagai pengontrol kehidupan sosial
Melalui
cerita rakyat si penutur dapat mengubah bagian dari cerita yang isinya
merupakan pelontar kritik tanpa merasa segan pada pihak-pihak yang menjadi
sasaran kritik.
Menurut
William R. Bascom prosa rakyat dibagi 3, yaitu:
a.
Mite adalahh cerita yang dianggap oleh pemiliknya
benar-benar terjadi serta dianggap sacral. Contoh:gunung tangkuban perahu di
jawa barat.
b.
Legenda adalah sesuatu yang dianggap benar-benar
terjadi, tetapi tidak dianggap sacral
c.
Dongeng adalah cerita rakyat yang dianggap tidak
pernah terjadi. Sifatnya hiburan yang isinya berupa nasihat dan ajaran moral.
Dongeng dapat
digolongkan manjadi tiga yaitu,
1)
Dongeng binatang (fable) contohnya si kancil.
2)
Dongeng manusia, contohnya jaka tarub.
3)
Dongeng lucu, si kabayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar