Jumat, 30 Desember 2016

Esensialisme



1.      Definisi
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap  skeptipisme dan sinisme dari gerakan progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial. Menurut esenialisme, nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama berates tahun, dan didalamnya berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu.
2.      Karakteristik
Ciri-ciri filsapat pendidikan esensialisme, yang disarikan oleh William C. Bagley adalah sebagai berikut:
1)      Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya-upaya belajar awal yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam diri siswa.
2)      Pengawsan, pengarahan, dan bimbingan orang yang belum dewasa adalah melekat dalam masa balita yang panjang atau keharusan ketergantungan yang khusus pada spesies manusia.
3)      Oleh karena kemampuan mendisiplinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan,  maka menegakan disiplin adalah suatu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dikalangan individu maupun bangsa, kebebasan yang sesungguhnya selalu merupakan sesuatu yang dicapai melalui perjuangan, tidak pernah merupakan pemberian.
4)      Esensialismemenawarkan sebuah teori yang kokoh kuat tentang pendidikan, sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya (progresivisme) memberikan sebuah teori yang lemah.  Apabila terdapat debuah pertanyaan dimasa lampau tentang jenis teori pendidikan yang diperlukan sejumlah kecil masyarakat demokrasi di didunia, maka peranyaan tersebut tidak ada lagi pada hari ini.
3.      Dasar filosofis
Esensialisme merupakan gerakan pendidikan yang bertumpu pada mazhab filsafat idealism dan realism. Meskipun kaum idealis dan kaum realis berbeda pandangan filsapatnya, mereka sepaham bahwa:
a.       Hakikat manusia yang mereka anut memiliki makna pendidikan bahwa anak harus menggunakan kebebasannya, dan ia memerlukan disiplin orang dewasa, untuk membantu dirinya sebelum dia sendiri dapat mendisiplinkn dirinya; dan
b.      Manusia dalam memilih suatu kebenaran untuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya mengandung makna pendidikan bahwa generasi muda perlu belajar untuk mengmbangkan diri setinggi-tingginya dan kesejahteraan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar