a.
Pendekatan krisis
Adalah upaya bimbingan yang diarahkan
kepada individu yang mengalami krisis atau masalah.
Dalam pendekatan ini konselor menunggu
klien yang datang , selanjutnya mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah
yang dirasakan klien.
Pendekatan ini banyak dipengaruhi oleh
aliranpsikoanalisis.
Psikoanalisis terpusat pada pengaruh masa
lampau sebagai suatu hal yang menentukan bagi berfungsinya kepribadian pad masa
kini
b.
Pendekatan remedial
Adalah upaya bimbingan yang diarahkan
kepada indiidu ang mengalami kesulian.
Dalam pendekatan ini konselor memfokuskan
pada kelemahan-kelemahan individu yang selanjutnya berupaya untuk
memperbaikinya.
Pendekatan ni banyak dipengaruhi oleh
aliran psikologi behavioristik. Pendekatan behavioristik menekankan pada
perilaku klien disini dan saat ini. Perilaku saat ini dari individu dipengaruhi
oleh suasana lingkungan pada saat ini pula.
c.
Pendekatan preventif
Adalah upaya bimbingan yang diarahkan untuk
mengantisipasi masalah-masalah umum individu dan mencoba mencegah jangan sampai
terjadi masalah tersebut pada individu. Konselor berupaya untuk
mengajarkanpengetahuan dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut.
Pendekatan
kuratif ini tidak didasari oleh teori tertentu yang khusus. Pendekatannya dapat
dikatakan mempunyai banyak teknik terapi, tetapi hanya sedikit konsep.
d.
Pendekatan perkembangan
Visi bimbingan dan konseling adalah
edukatif, pengembangan, dan outreach. Edukatif, karena titik berat kepedulian
bimbingan dan konseling adalah edukatif, pengembangan, dan outreach. Edukatif,
karena titik berat kepedulian bimbingan dan konseling terletak pada pencegahan
dan pengembangan bukan pada korektif atau tarapeutik. Pengembangan, karena
titik sentral tujuan bimbingandan koseling adalah perkembangan optimal.
Outrach, karena target populasi layanan
bimbingan dan konseling tidak terbatas kepada individu bermasalah dan dilakukan
secara individual. Teknik yang digunakan dalam bimbingan dan konseling
perkembangan adalah pembelajaran, pertukaraninformasi, bermain peran, tutorial,
da konseling (muro and kottman, 1995:5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar