Definisi
Rekontruksinalisme
memandang pendidikan sebagai rekontrusi pengalaman-pengalaman yang berlangsung
terus dalam hidup. Sekolah menjadi tempat utama berlangsungnya pendidikan
haruslah merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di masyarakat.
Perkembangan lebih lanjut dari rekontruksionalisme dewey adalah
rekontruksionalisme radikal, yang
memandang pendidikan sebagai alat membangun masyarakat masa depan.
Dasar filosofi
a.
Pragmatisme
Baik
rekontruksionalisme dari jhon dewey maupun dari George S. Counts bersumber pada
pragmatisme. Pragmatism menganggap kenyataan sebagai dunia pengalaman, yang
diperoleh melalui pendirian, yang kebenarannya tergantung pada kegunaannya
dalam masyarakat.
b.
Nepositivisme
Yang menjadi dasar
pemikiran kaum nepositivisme adalah humanism ilmiah, yang menghargai harkat dan
martabat manusia, dan mempunyai keyakinan teguh bahwa ilmu dapat dipergunakan untuk
membangun masyarakat masa depan.
Teori pendidikan
a.
Tujuan pendidikan
1) Sekolah rekontruksionis berfungsi
sebagai lembaga utama untuk melakukan perubahan sosial, ekonomi, dan politik
dalam masyarakat.
2) Tugas sekolah-sekolah rekontruksionis
adalah mengembangkan insinyur-insinyur sosial, warga-warga Negara yang
mempunyai tujuan mengubah secara radikal wajah masyarakat masa kini.
b.
Metode pendidikan
Analisis keriti
terhadap kerusakan-kerusakan masyarakat dan kebuuhan-kebutuhan progmatik untuk
perbaikan. Dengan demikian menggunakan metode pemecahan masalah, analisis
kebutuhan, dan penyusunan program aksi perbaikan masyarakat.
c.
Kurikulum
Berisi mata pelajaran
yang berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat masa depan.
Struktur organisasi
kurikulum terbentuk dari cabang-cabang ilmu sosial dan proses-proses
penyelidikan ilmiah sebagai metode pemecahan masalah.
d.
Pelajar
Siswa hendaknya
dipandang sebagai bunga yang sedang mekar. Ini berarti bahwa siswa adalah
generasi muda yang sedang tumbuh menjadi manusia pembangun masyarakat masa
depan dan untuk itu perlu dilatih keras.
e.
Pengajar
1)
Direktur proyek
Oleh karena itu guru harus membuat para peserta
didik menydari masalah-masalah yang dihadapi umat manusia, membantu mereka
mengenali masalah tersebut.
2)
Pemimpin penelitian
Guru
harus terampil dalam membantu peserta didik menghadapi kontroversi dan
perubahan, karena sebagian mesar masalah-masalah yang dipecahkan adalah
masalah-masalah kontroversional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar